-WW pov Lee pd mengundang gue untuk Reading pertama. Ini gue belum dikasih tau sih siapa aja lawan main gue buat nanti alias kata kak Shua sih surprise. Gue sih nurut nurut aja karena udah excited banget. Gue disuruh dateng jam 9 pagi, tapi dari jam 5 pagi gue udah siap siap pilih baju dan gonta ganti gaya rambut. Effort gue buat Reading pertama ini pokoknya pol pol an deh bikin kak Shua geleng kepala. “Wonwoo?”, sapa pria yang biasa di panggil Lee pd. “Untuk pemeran utama itu saya belum tentuin siapa yang jadi Top dan Bot”, lanjutnya. Gue agak nggak ngerti apa itu Top dan Bot yang Lee pd bilang. Apakah semacam beng-beng? Gue melirik kak Shua dengan tatapan minta dijelasin apa maksud dari ucapan Lee pd. “Ah iya Lee pd, berarti hari ini ya?”, tanya gue. “Iya, Reading pertama ini sekalian saya mau lihat mana diantara kalian yang cocok buat jadi Top dan Bot” Gue manggut-manggut sambil senyum, pura pura ngerti sama apa yang di ucapkan Lee pd, biar kesannya ga terlalu kudet lah. “Oh ya, Reading sebentar lagi mulai tapi aktor untuk lawan main kamu belum datang, tunggu sebentar ya”, Lee pd menepuk pundak gue sambil berlalu. Gue pun berjalan menuju kursi sambil membaca naskah yang sudah di sediakan. Semua pemeran pendukung sudah datang dan siap melakukan Reading pertama ini. “Nah ini dia pemeran utama kita, Kim Mingyu” Ucapan Lee pd sontak membuat gue melotot tajam ke arah sosok yang di kenalkan oleh Lee pd. Ini kodok zuma ngapain ada disini anjingg?! Tatapan tajam gue arahkan ke kak Shua, malah dibalas dengan cengiran kaku. Gue nggak nyangka bakalan adu acting sama si kodok zuma itu. Gue pikir lawan acting gue minimal mukanya mirip Park Seo Jun lah. “Jadi untuk Top dan Bot nya saya tentukan hari ini” “Saya lebih cocok jadi Top kan pd-nim?” Gue memang nggak paham apa itu Top atau Bot, tapi kenapa dia tiba-tiba nyamber gitu aja pengen jadi Top? “Nggak, saya yang lebih cocok, gantengan saya!”, ucap gue nggak mau kalah. “Lu gaada cocok cocoknya jadi Top! Liat lah gue, badan bagus, tinggi, muka ganteng, abs gaada yang ngalahin”, ucap dia remeh. “Lu mau adu abs siapa yang paling bagus, hah?!”, gue mulai tersulut emosi. Gyu jalan menghampiri gue, mengelilingi badan gue sambil menatap dari atas sampai bawah, dengan tatapan yang bikin gue pengen nonjok muka dia. “Udah dehh lu cocoknya jadi Bot, haha” Dih anjing?! “Maksud lu apa liatin gue dari atas sampe bawah gitu, hah?!” Gue mulai merapatkan tubuh gue dengan si kodok zuma, mau gue ajak duel sekalian deh, kesel. “Gapunya kaca ya dirumah? Kasiann”, Tatapan meremehkan itu bikin emosi gue makin naik, tangan gue sudah mengepal, buku jari gue pun sudah memutih siap melayangkan tinju ke muka dia. “Lu kalo ngajak berantem mending-” “STOP!!”, Lee pd berteriak sambil gebrak meja. “Saya yang nentuin siapa Top dan Bot nya, kalian berdua gaada hak buat pilih pilih peran!” Gue menciut, mengurungkan niat untuk menonjok wajah Gyu hari ini. Mungkin lusa atau kapanpun gue ada kesempatan gaakan gue sia sia in buat nonjok dia. “Coba sekarang Wonwoo baca dialog Christopher lalu dialognya Mike” Gue menganggukkan kepala, nurut sama apa yang dibilang Lee pd. “Dan Mingyu, kamu juga sama, baca setelah Wonwoo selesai” “Baik untuk Reading pertama saya sudahi, terima kasih untuk semuanya atas kerja kerasnya. Untuk Mike akan di perankan oleh Wonwoo, dan Mingyu memerankan Christopher” Gue bisa mendengar bisikan iblis di sebelah gue read Gyu, mengejek gue untuk ke sekian kalinya, lalu pergi meninggalkan ruangan dengan wajah senang yang menurut gue sangat sangat menyebalkan. Gue jadi Bot, dan gue kesel